nyoto lamongan di mulawarman

0 comments

akhir-akhir ini henpon bebe saya yang pintar nanggung ini sering bermasalah, dan udah beberapa kali dibengkelin. terakhir, dioprek di varia, deket gtm. karena bisa ditunggu 30 menit, melancong lah saya jalan kaki di sekitaran simpang empat gtm ini.

abis ambil duit di atm depan swissbell, eh.. di sampingnya ada warung soto lamongan, nih. kebeneran udah jam 12 siang, dan belum makan sedari pagi. ah, cocokt.

selama di tarakan, belum pernah nemo soto lamongan yang enak banget. layaknya soto lamongan km. 10, balikpapan, atau soto lamongan gresik, samarinda.


warung ini satu ruangan dengan sebuah toko. beberapa meja dirapatkan di sisi-sisi toko tersebut. beberapa bapak-bapak tua terlihat membakar rokoknya menggunakan korek kayu yang dipinjam dari ibu penjual soto ini, ketika menyudahi santap siangnya. sembari meminum kopi hitamnya yang tampak tinggal separuh. entah, saya gak ngerti gimana ngilangin rasa seret habis makan soto hanya dengan minum kopi saja. tidak ada botol minuman atau gelas lain di mejanya. ah, sudah-sudah, saya memang suka memperhatikan sekitar.

jreng! soto saya udah dateng, dong. wah, atinya banyak, nih. hurray! walaupun saya gak terlalu suka makan ati, tapi saya yakin penyuka soto lamongan pasti pada suka banget sama ati. jadi ceritanya sok-sokan seneang aja. gitu. mangkuk soto disajikan terpisah dengan nasinya. cucyokt!


untuk rasa, belum masuk kategori enak banget. tapi cukup enak, lah. porsinya juga banyak, harganya pun termasuk murah. karena biasanya soto lamongan yang pakai ati gini harganya udah di atas 15k. 

kalau sedang galau makan siang tak tentu arah di sekitar gtm, boleh banget dicoba makan soto lamongan di sini. 


warung soto ayam lamongan
jl. mulawarman, sebelah swissbell hotel,
tarakan

price,
soto lamongan - 12,000 idr
air mineral dingin - 3,000 idr

rating,
soto lamongan - 7/10

bubur ayam nur alam: samarinda's chicken porridge wannabe

1 comments

sebenarnya saya bukan tipikal orang yang suka banget makan bubur. suka sih suka, tapi sukanya sama bubur samarinda doang, nih. di tarakan emang banyak penjual bubur, tapi kebanyakan bubur cirebon. hampir tiap jengkal jalan-jalan di tarakan ini selalu terlihat rombong ijo bertuliskan bubur cirebon itu. ah, cenderung. sedang di tarakan belum ada bubur ayam samarinda. begitu. dan... sampai akhirnya saya nyobain bubur ayam di daerah karang anyar; bubur ayam nur alam.

warung bubur ayam nur alam ini udah buka mulai pukul 8 pagi. kurang ideal memang, karena saya biasa sarapan sekitar pukul 6.30 - 7 pagi.

terletak di pertigaan karang anyar, warung ini cukup ramai di jam-jam sarapan. ini dibuktikan dengan selalu ludesnya sepanci besar bubur pak nur alam ini kurang dari 3 jam berjualan. oh la la~

bubur ayam ini memang cenderung terbubur-ayam-samarinda sekali. suka! segepok bubur putih yang diberi suwiran ayam, irisan telur rebus, taburan seledri, lalu diguyur kuah kaldu gurih dengan kuantitas yang agak banyak. kemudian diselimuti remahan emping. ah, otentikt! hanya ketiadaan irisan tomat saja yang memang tidak terlalu saya sukai, dan selalu saya enyahkan ketika menyantap bubur ayam samarinda. hell-yea!



yassalaaaaaaaaaaaaaaaaammmm~ ini enak bangeeeet! langit pun sedang mendukung perbubur-ayaman saya kali ini. hujan! bubur dan kuahnya ini bersekutu membuat lidah saya orgasme. tambahan sambel dengan kuantitas tertentu sangat menambah nikmatnya bubur ayam pak nur alam ini. kalau begini, bener aja selalu ludes kurang dari 3 jam!

di sini juga tersedia ceker dan sate ati ampela. sayang saya telat beberapa menit, cekernya baru saja diembat mbak-mbak yang datang beberapa saat dari saya. hih! 

di tiap meja disediakan teko air putih dan beberapa gelas plastik, karena warung ini tidak menyediakan minuman manis semacam teh, jeruk, dan lainnya. tapi-tapi, kalau mau pesen teh bisa juga, sih. dipesenkan di warung sebelahnya. sedang untuk kebersihan tempat, don't expect to much, sih. warung kaki lima rata-rata seperti ini. oh ya, khusus di meja yang paling deket cucian piring (meja saya), tekonya berisi air es! ah~



walaupun rasanya tidak sama persis, paling tidak bubur ayam nur alam ini cukup mengobati kerinduan saya akan bubur ayam samarinda di balikpapan sana. harganya yang murah, lokasi yang sangat terjangkau, dan rasanya yang enak membuat saya gak mungkin gak balik ke sini. *peluk pak nur alam*


bubur ayam nur alam
simpang tiga karang anyar,
tarakan

price,
bubur ayam - 8,000 idr
air es - free

rating,
bubur ayam - 8/10

nasi kuning djadoel: tjita rasa djaman doeloe

1 comments

di sebuah kedai soto banjar yang tengah naik daun, sekumpulan anak muda penganut #ongkangkakihore menggulirkan sebuah tema obrolan pagi bertajuk nasi kuning. "eh, nasi kuning enak di mana, sih?" di sana, di sini, di situ, banyak lokasi yang saya dengar. satu nama yang menarik perhatian saya: nasi kuning djadoel.


keliaran lidah saya langsung mengantar saya ke tempat ini keesokan harinya. eh, konter nasi kuning djadoel? hmm, mungkin karena letaknya di gusher dan rukonya yang diapit banyak konter henpon, lantas pemiliknya juga menamainya konter. mungkin. :))

konter nasi kuning djadoel ini udah buka sedari pukul 5.30 pagi. nasinya memang udah dibungkus-bungkus sedemikian rupa dengan daun pisang. jadi kalau pengin nasi yang masih hangat, datang lah pagi-pagi. eh saya datengnya jam 10, dooooong... udah gak ada yang hangat. :| maklum, baru pertama kali nyoba.


jenis lauknya variatif, nih. ada daging sapi, ayam, ikan, dan telur. harganya disama-ratakan, baik lauk telur, ataupun lauk daging. padahal sama-sama kita tahu harga telur dan daging sungguh jauh berbeda. agak bodoh kalau saya beli lauk telur. :)) nasi kuning ini bisa juga dinikmati di lokasi, suasananya pun cukup nyaman. tapi karena beli beberapa bungkus, saya lebih memilih menyantapnya di rumah.



oh ya, di banner-nya tertulis nasi kuning khas banjar. hmm, jaman saya kecil di banjarmasin memang banyak banget yang jual nasi kuning model beginian. terbungkus daun pisang dan berjejer rapih di meja saji di sekitaran pasar lama, sungai mesa. fyi, ketika kecil saya sempat tinggal di banjarmasin selama beberapa bulan.


ketika dibuka, hmm, aroma nasi kuning yang terbungkus daun pisang emang khas banget, wangi! nasi kuning ini ditemani pelengkap seperti sambel goreng tempe, serundeng, bawang goreng, dan beberapa potong daging sapi yang dimasak bumbu habang (merah).




walaupun udah gak hangat, rasanya enak, nih. saya udah bisa bayangin kalau nasi kuning ini disantap dalam keadaan hangat. bah, pasti lah juwara! :''9 sesuai dugaan saya, rasa daging bumbu habangnya cenderung manis. layaknya bumbu habang nasi kuning banjar pada umumnya. keberadaan serundeng di sini sangat membantu menetralkan rasa manis. menambah gurih suasana. :9


setelah diemek-emek, saya dapati ada 4-5 potongan daging. wouho! banyak beneeer. gak rugi banget deh beli di sini, kecuali kalau kamu memilih lauk telur. :))

overall, nasi kuning djadoel ini recommended lah, yaa. dan akan lebih baik kalau datang ke sini sekitaran pukul 6.30 - 7.30. hangat tentu lebih nikmat, kecuali untuk es krim. ciao!


nasi kuning djadoel
komplek pertokoan gusher,
a 24, tarakan

price,
nasi kuning daging - idr 13,000
(harga sama untuk semua lauk)

rating,
nasi kuning daging - 7/10

 
  • kuliner tarakan © 2012 | Designed by Rumah Dijual, in collaboration with Web Hosting , Blogger Templates and WP Themes